DOS ROHA FAMILY
Sunday 1 March 2015
Friday 20 February 2015
Menemukan Video dalam hasil penelusuran terbaru keren
Menemukan video dalam hasil penelusuran
Perlu waktu beberapa hari sampai video yang diupload ke YouTube muncul dalam hasil penelusuran, terutama jika Anda baru saja mengubah atau membuang video tersebut.
Jika setelah beberapa hari video tersebut tidak muncul dalam hasil penelusuran, berikut adalah beberapa kiat pemecahan masalah yang dapat dilakukan melalui komputer:
- Gunakan filter penelusuran untuk menyaring penelusuran Anda.
- Tingkatkan penggunaan tag video agar video dapat muncul dalam penelusuran.
- Periksa Pengelola Video untuk mengetahui bila ada video yang mengalami kesalahan.
Seberapa membantunya artikel ini:
- Sama sekali tidak berguna
- Tidak terlalu berguna
- Sedikit berguna
- Sangat berguna
- Sangat berguna sekali
Monday 16 February 2015
JENIS DAN MACAM PENGANGGURAN
JENIS
& MACAM PENGANGGURAN
BERDASARKAN JAM KERJA
Berdasarkan jam kerja,
penganggurandikelompokkan menjadi 3 macam:• Pengangguran Terselubung (Disguised
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
suatu alasan tertentu.• Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang
bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.• Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat
·
BERDASARKANPENYEBAB TERJADINYA
1. Pengangguran friksional
(frictional unemployment) Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja.
2. Pengangguran konjungtural (cycle
unemployment) Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
3. Pengangguran struktural
(structural unemployment) Pengangguran struktural adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti: – Akibat permintaan berkurang – Akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi – Akibat kebijakan pemerintah
4. Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan
ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya
seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim
durian.5. Pengangguran siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.6. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.7. Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh
kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
PENYEBAB
PENGANGGURAN
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pengganguranadalah sebagai berikut:1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak
Seimbang dengan Kesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah
angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi
sebaliknya sangat jarang terjadi.2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang3.
Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada
angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu
terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak
dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
·
Meningkatnya peranan dan aspirasi
Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja
Indonesia5.Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan
kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan
tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke
daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
·
Akibat pengangguran• Bagi perekonomian negara – Penurunan pendapatan
perkapita. – Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak. –
Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.• Bagi
masyarakat – Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis. – Pengangguran
dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
– Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
·
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran• Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
– Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : –
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja. – Segera memindahkan kelebihan
tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi
yang kekurangan. – Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi
kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan – Segera mendirikan industri padat
karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
·
Cara Mengatasi Pengangguran FriksionalUntuk mengatasi pengangguran
secara umum antara lain dapatdigunakan cara-cara sebagai berikut.• Perluasan
kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri- industri baru, terutama yang
bersifat padat karya.• Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang
industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.• Menggalakkan pengembangan
sektor informal, seperti home industry.• Menggalakkan program transmigrasi
untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.•
Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,
jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja
secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
·
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman• Jenis pengangguran ini bisa diatasi
dengan cara sebagai berikut.• Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan
kerja di sektor lain, dan• Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain
untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
·
Cara Mengatasi Pengangguran Siklus• Untuk mengatasi pengangguran jenis
ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.• Mengarahkan
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan• Meningkatkan daya beli
masyarakat
·
Ekonomi dan Pengangguran• Struktur ekspansi perekonomian yang belum
diimbangi peningkatan kapasitas produksi secara signifikan mengakibatkan
pengaruh pertumbuhan ekonomi dalam mengurangi tingkat pengangguran menjadi
terbatas.• Tingkat pengangguran terbuka sedikit menurun dari 11,2% pada 2005
menjadi 10,3%.• Namun demikian, jumlah pengangguran ini masih relatif lebih
tinggi dibanding periode sebelum krisis yang rata-rata mencapai 5,5%.
·
Pengangguran Menurut Kelompok Umur• Berdasarkan kelompok umur, sebagian
besar penganggur di Indonesia berada pada kelompok usia muda dan produktif
yaitu 15-24 tahun.• Tingginya proporsi penganggur pada kelompok usia ini
mengindikasikan pasar tenaga kerja belum optimal menyerap angkatan kerja usia
lepas sekolah menengah.• Hal ini juga sejalan gambaran proporsi dominan
penganggur terbesar terdapat pada angkatan kerja berlatar belakang pendidikan
SLTP dan SLTA yaitu lebih dari 60% dari total penganggur.
·
Komposisi Penganggur Berdasarkan Umur
·
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas, Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
·
Karakteristik Ekonomi dan Pengangguran• Tingkat pengangguran yang belum
menurun secara signifikan banyak dipengaruhi karakteristik daya serap tenaga
kerja sektor- sektor ekonomi.• Sektor-sektor yang memiliki daya serap tenaga
kerja yang tinggi seperti pertanian dan industri pengolahan belum tumbuh kuat.•
Pada 2006 daya serap terhadap tenaga kerja dari kedua sektor ini masing-masing
tumbuh negatif 2,8% dan 0,5%, atau berbeda jauh dibandingkan 2005 yang tumbuh
positif masing- masing sebesar 1,7% dan 8,0%.
·
Pertumbuhan Penyerapan Tahunan & Penyerapan TK Sebelum dan Sesudah
Krisis Per 1% PDB
·
Daya Serap Tenaga Kerja• Sementara itu, pertumbuhan yang tinggi pada
sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan dan sektor jasa belum
signifikan mengurangi pengangguran sejalan dengan karakteristik sektor-sektor
tersebut yang relatif padat modal dan teknologi.• Namun demikian, perkembangan
daya serap tersebut belum banyak memengaruhi komposisi tenaga kerja. Tenaga
kerja tetap terkonsentrasi pada sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor
industri masing-masing sebesar 42,0%, 17,8% dan 12,5%.
·
Produksi Sektoral dan Daya Serap Angkatan Kerja• Dikaitkan dengan
produksi sektoral, daya serap angkatan kerja yang belum meningkat juga terkait
dengan produktivitas tenaga kerja.• Bila dibandingkan 2005, produktivitas
tenaga kerja yang diukur dari jumlah output per tenaga kerja menunjukkan
peningkatan dari 18,4% menjadi 19,4% pada 2006.• Secara sektoral, kenaikan
produktivitas tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor
pertanian dan sektor jasa yang masing-masing meningkat sebesar 11,2%, 7,5% dan
5,5%
·
Distribusi TK Sektoral
·
Produktifitas Tenaga Kerja
·
Produktivitas Tenaga Kerja Pra dan Pascakrisis
·
Grafik Pengangguran di Indonesia tahun 1996 - 2005
·
Angkatan Kerja, Bekerja, dan Menganggur
·
Pengangguran Berdasar Pendidikan
·
KEMISKINAN Kesenjangan ekonomi atau ketimpangandalam distribusi
pendapatan antara kelompokmasyarakat berpendapatan tinggi dan
kelompokmasyarakat berpendapatan
JENIS-JENIS Kemiskinan relatif adalah suatu
ukuranqKEMISKINAN DAN DEFINISINYA mengenai
kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan
didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari Kemiskinan absolut adalah
derajat kemiskinanqdistribusi
yang dimaksud. dibawah, dimana kebutuhan- kebutuhan minimum untuk bertahan
hidup tidak dapat terpenuhi.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KEMISKINAN
Tingkat dan laju pertumbuhan output
Tingkat upah §neto
§Distribusi pendapatan §Kesempatan kerja
§Tingkat inflasi
§Pajak dan subsidi
§kualitas SDA
§Ketersediaan fasilitas umum
§Penggunaan teknologi
§Tingkat dan jenis pendidikan
§Kondisi fisik dan alam
§Politik
§Bencana alam Peperangan
KEBIJAKAN ANTIKEMISKINAN
Untuk menghilangkan atau mengurangi
kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang
tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.• Ada tiga pilar utama strategi
pengurangan kemiskinan, yakni : – pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
yang prokemiskinan – Pemerintahan yang baik (good governance) – Pembangunan
sosial
Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan
intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang
bila di bagi menurut waktu yaitu : – Intervensi jangka pendek, terutama
pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan – Intervensi jangka menengah
dan panjang • Pembangunan sektor swasta • Kerjasama regional • APBN dan
administrasi • Desentralisasi • Pendidikan dan Kesehatan • Penyediaan air
bersih dan Pembangunan perkotaan
Distribusi
pendapatan
Distribusi pendapatan adalah bagaimana tingkat penyebaran pendapatan
disuatu wilayah atau daerah. Permasalahan ekonomi yang umum dalam ekonomi
adalah kemiskinan, pengangguran dan penyediaan kesempatan kerja, serta
inflasi dan lain-lainnya. Di indonesia, kemiskinan merupakan salah satu
masalah yang paling sulit dibenahi, bahkan dari tahun ke tahun angka nominal
kesmiskinan di Indonesia cendrung meningkat. Ada banyak hal yang dapat
menyebabkan terjadinya kemiskinan, salah satunya adalah tidak meratanya
distribusi pendapatan.
Ketidakmerataan distribusi pendapatan
juga bisa disebabkan berbagai hal, salahsatunya dapat disebabkan oleh sistem
ekonomi yang di anut oleh suatu wilayah, atau negara. Suatu negara yang
menganut sistem kapitalis murni, berkemungkinan besar akan bisa mengalami
ketimpangan pendapatan. Karena sifat atau ciri sistem ekonomi kapitalis adalah
mengakui adanya private goods. Setiap orang berhak memiliki apapun
sebagai milik pribadi jika ia memiliki kemampuan untuk mendapatkanny atau
memperolehnya. Hal ini lah yang dapat menyebabkan ketimpangan atau tidak
meratanya distribusi pendapatan. Apabila seseorang memiliki kapital yang
banyak, maka ia dapat membuka usaha, sehingga ia akan bisa memiliki Akumulasi
modal. Sementara orang orang yang pada awalnya tidak memiliki kapital , tetap
tidak bisa memiliki kapital.
Ada dua jenis pendapatan :
·
Labor income, meliputi upah (wages) dan gaji
(salaries), benefit serta berbagai jenis labor income lainnya
·
Property Income, meliputi sewa (rent), bunga
tabungan (interest paid on), laba perusahaan (corporate profit),
dan proprietors income atau disebut juga sebagai laba perusahaan
perseorangan.
2. Ketimpangan dan Kemerataan
Ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghitung persentase
jumlah pendapatan penduduk dari kelompok yang berpendapatan rendah 40% terendah
dibandingkan dengan total pendapatan seluruh penduduk.
ketidakmerataan (ketimpangan
pendapatan) dapat disebabkan oleh keberagaman faktor faktor produksi yang
dimiliki oleh setiap orang dalam suatu daerah/wilayah. Semakin banyak faktor
produksi yang dimiliki oleh seseorang, maka berkemungkinan besar ia akan memiliki
pendapatan yang juga semakin besar. Apabila suatu daerah memiliki
ketidakmerataan pendapatan atau ketimpangan yang besar, maka akan menyebabkan
meningkatnya angka kriminalitas , kesenjangan sosial.
Dalam indeks Atkinson (1970)
ketidakmerataan terdapat perbedaan dalam mengukur pendapatan dan mengukur
keterlibatan kerugian social dalam distribusi pendapatan yang tidak merata
dalam pendapatan sama. Atkinson mengukur ketidakmerataan distribusi pendapatan
dengan pengurangan persentase pendapatan total yang dapat dijadikan penompang
tanpa mengurangi kesejahteraan social. Pada ketidakmerataan lebih, distribusi
pendapatan sekarang, lebih mengurangi pendapatan total yang dat menompang tanpa
merugikan kesejahteraan social dengan distribusi pemerataan otal yang baru.
Percayalah
pada keputusan pertama
Saya pernah mendengar kata bijak yang artinya, diantara banyaknya keputusan-keputusan atas problema hidup kita hanya ada dua keputusan terbaik,
keputusan pertama (keputusan awal yang kita anggap tanpa pertimbangan-
pertimbangan) dan keputusan terakhir (keputusan dengan didasarkan
pertimbangan-pertimbangan secara matang). Sedangkan keputusan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang setengah-setengah kurang baik untuk kita ambil.
Diantara dua keputusan terbaik tersebut keduanya bagus untuk kita ambil, tapi
keputusan yang paling awal lah yang paling baik. Mengapa??
Perlu diketahui dulu, keputusan awal yang kita anggap tanpa pertimbangan-
pertimbangan sebenarnya bukan berarti benar-benar tanpa pertimbangan. Jelas setiap keputusan yang muncul di otak kita pastilah didasari pertimbangan-
pertimbangan. Jadi bisa dikatakan “semua keputusan = hasil pertimbangan-
pertimbangan” ,meskipun keputusan awal kelihatannya hanya sekedar menebak-nebak saja.
Jika pun keputusan pertama lebih baik kita ambil adalah karena keputusan ini
biasanya didasari oleh pertimbangan-pertimbangan dari “ilmu pengetahuan
yang benar tanpa ego”. Sedangkan keputusan setelah ini biasanya akan
bercampur dengan ilmu pengetahuan yang salah dan juga ego.
Sebagai contohnya adalah pertandingan antara brazil vs spanyol yang
diselenggarakan di final piala konfederesi 2013 lalu. Sesaat kita melihat iklan di
TV bahwa ada pertandingan sepak bola antara brazil melawan spanyol secara
spontan kita menjawab “Ah ini sih kayaknya brazil yang akan menang”. Tentunya jawaban secara spontan ini muncul mungkin karena brazil adalah tuan
rumahnya, atau mungkin sebelum-sebelumnya kita melihat bahwa permainan
brazil lebih bagus daripada spanyol.
Alasan karena “tuan rumah” atau karena “permainan brazil terlihat lebih bagus”
inilah ilmu pengetahuan yang benar dan masih murni. Kalau “permainan lebih
bagus” pasti sudah masuk akal kalau alasan ini dapat memenangkan sebuah
pertandingan. Tapi alasan karena “tuan rumah” kerap masih menjadi
perdebatan-perdebatan pengamat sepak bola atau pakar prediksi taruhan bola.
Ada yang bilang kalau kemenangan “bukan” berdasarkan dari kandang atau
tandang. Yah jelas saja kalau yang main antara brazil vs timnas Indonesia
(ups sorry). Tapi kalau yang main tim-tim yang sama bagus seperti brazil dan
spanyol ini jelas akan berpengaruh besar bagi kemenangan.
Contoh, coba bandingkan kalau misalnya Anda mengikuti lomba “cerdas cermat” antar kecamatan, satu perlombaan diadakan di kecamatan Anda yang dimana
Anda meilihat ada kekasih Anda yang menonton langsung adu tangkas Anda,
dan perlombaan lainnya di adakan di kecamatan lain yang dimana Anda
tidak melihat kekasih Anda. Tentu rasanya kurang semangat jika Anda berada di posisi yang kedua (tandang), keseriusan kita bertanding pun tidak berapi-api,
ibarat maen poker gak taruhan!.
Kesimpulannya, keputusan yang muncul secara spontan pastilah didasari
alasan-alasan yang masuk akal. Seperti main capsa, orang yang mengambil
keputusan ini kalau ngecak kartu gak pake lama. Sehingga lawan pun tidak
dapat melihat apakah orang ini punya kartu bagus atau tidak!..
Hindari
ego
Egoisme adalah nafsu yang jahat, emosi yang dapat menghancurkan ilmu
pengetahuan. Misalnya alasan “penggemar”. Contohnya masih sama misalkan
yang akan bertanding adalah brazil vs spanyol. Karena kita “ngefans” kepada
spanyol, kita pun akan mati-matian mempertaruhkannya.
Sebenarnya ini kembali lagi kepada kita, untuk apa kita taruhan??? Menang
atau hanya dukungan, kalau alasannya karena untuk dukungan berarti kalah
pun tidak masalah. Tapi kalau yang di incar kemenangan, lebih baik kita lupakan sejenak tentang “kesukaan”. Karena pengambilan keputusan berdasarkan
alasan kita “suka “ adalah keputusan yang diambil dari sebelah mata,
meremehkan lawan.
Contoh ego lainnya adalah panasan. Tidak mau menerima kekalahan. Sehingga orang ini akan terus mempertaruhkan uangnya padahal “angin
keberuntungannya” belum berpihak kepadanya. Ia berpikir bahwa ia pecundang kalau tidak maju untuk bertanding.
Ingat sob, Api itu berbahaya!... tapi api juga ada gunanya!.. Anda harus bisa
membedakan mana emosi yang baik dan mana emosi yang jahat. Emosi yang
jahat adalah emosi yang mementingkan diri sendiri, emosi yang melemahkan
akal sehat Anda. Sedangkan emosi yang baik dapat menjatuhkan yang
sombong karena emosi ini muncul dari akal sehat. Jika Anda jatuh / bangkrut /
kalah, berarti Anda lah yang memiliki emosi yang jahat itu!.. So hindari egoisme, dan gunakanlah akal sehat Anda!.
Mendekati
keberuntungan
Awalnya saya tidak percaya kepada keberuntungan??? Saya berpikir kalau
keberuntungan dan kesialan itu saya sendiri yang menciptakan. Tapi pada faktanya “bola itu bundar”, dan sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh
juga.
Brazil mungkin lebih diunggulkan jika melawan timnas garuda. Tapi bukan nggak mungkin dong kalau Indonesia juga bisa menang??...
Kita kalah taruhan bukan saja karena
kita sedang sial, mungkin
saja lawan kita yang sedang beruntung. Dan kita menang taruhan bukan saja karena kita yang sedang beruntung, mungkin saja
lawan kita yang sedang sial..
saja lawan kita yang sedang beruntung. Dan kita menang taruhan bukan saja karena kita yang sedang beruntung, mungkin saja
lawan kita yang sedang sial..
Kalau dalam taruhan bola biasanya antara keberuntungan dan kesialan gak
begitu kelihatan. Karena biasanya kita bertaruh untuk jangka waktu yang lebih
lama (90 menit dalam sekali taruhan). Kalau jenis taruhan itu seperti main
“Poker” akan kelihatan lebih jelas. Kadang di awal pembukaan kartu kita selalu
bagus tapi di pertengahan hingga akhir permainan kartu kita selalu jelek.
Sebenarnya dalam taruhan bola pun sama, makanya di awal saya katakan kalau untung ruginya kita taruhan bola itu bukan dihitung dari menang atau kalahnya
kita bertaruh disaat itu juga (satu kali pertandingan). Tapi dihitung dari “secara
keseluruhan”.
Bagaimana
agar kita selalu memperoleh keberuntungan itu???
Sebenarnya tidak ada orang yang tau dengan pasti
kapan musibah dan rejekiitu akan datang menghampiri dirinya. Mungkin hanya Tuhan-lah yang tahu!. Hal
ini akan selalu menjadi misteri dan rahasia bagi kehidupan kita, Karena tidak
ada seorang pun yang benar-benar tau secara pasti pikiran terdalamnya..
Kesialan terjadi karena di dasari pikiran negative yang terus menerus,
sedangkan keberuntungan datang karena pikiran terdalam kita yang selalu
memikirkan hal-hal positif. Jadi jangan aneh kalau keberuntungan dan kesialan
sering terjadi secara beruntun.
Dari melihat “keberuntungan dan kesialan seseorang yang sering terjadi secara beruntun” inilah kita bisa mendekatkan diri pada keberuntungan. Yaitu dengan melihat beberapa “peristiwa” yang terjadi belakangan ini, baik itu peristiwa yang sedang menimpa kita atau pun peristiwa yang menimpa lawan main taruhan kita.
Misalnya jika kemarin cinta kita di tolak (peristiwa negative) maka
kemungkinannya kesialan itu akan terjadi lagi di hari ini kita taruhan. Atau
mungkin melihat lawan kita yang belakangan ini sedang apes???.. Tapi kalau
lawan kita belakangan ini sedang beruntung ada baiknya hari ini kita jangan
taruhan dengannya dulu . Atau bertaruh kecil kecilan saja!.
Yah untuk melihat sedang beruntung atau tidaknya, kita bisa memulainya dari
taruhan-taruhan kecil dulu, kalau dalam 5 kali pertandingan 3 kali kalah, lebih
baik kita tetap mempertahankan taruhan kecil-kecilan saja dulu.. Baru bertaruh besar jika dalam 5 kali taruhan tsb kita menggapai 3 hingga 5 kali kemenangan berturut-turut.
Selain dari melihat diri sendiri dan lawan main, kita juga bisa menebak kesialan
dan keberuntungan yang dialami dari tim-tim yang akan kita taruhani. Makanya
kebanyakan prediksi skor pentandingan sepak bola yang di bagikan oleh situs-
situs judi online selalu mengandalkan 5 pertemuan terakhir antara dua
kesebelasan atau 5 pertadingan terakhir dari masing-masing kesebelasan
sebagai bahan untuk mempertimbangkan tim mana yang akan menang di
pertandingan kali ini.
Ok saya rasa itu saja strategi agar sering menang taruhan bola dari saya
<!-- Begin: http://adsensecamp.com/ -->
<script src="http://adsensecamp.com/show/?id=4Mq%2B8qnUOrI%3D&cid=xoxibs15%2BiU%3D&chan=p6sDzS%2FBT7o%3D&type=4&title=000000&text=C94093&background=FF6FCF&border=CC0000&url=FFFF66" type="text/javascript">
</script>
<!-- End: http://adsensecamp.com/ -->
Subscribe to:
Posts (Atom)